Penulis: Dindin M. Machfudz
Buku baru yang terbit di bulan Januari pada 3 tahun silam, oleh penerbit Elex Media Komputindo. Rasanya hampir tak ada perkawinan yang tanpa riak, gempa bumi atau bahkan tsunami. Kenali musababnya, pikiran tetap jernih, kembangkan komunikasi humanis dan rasa empati kpd pasangan kita. Tapi, jangan ngelantur untuk berpoligami, ya. Berat. Harus adil, dan istri pertama wafat dulu layaknya Nabi Muhammad SAW, Usman bin Affan ra, Imam Ali bin Abi Thalib Kw ..
Aksioma 1 : Cinta sejati membutuhkan timbal-balik. Manakala cinta pasangan menurun atau merosot atau memudar, maka mahligai cinta itu sulit dipertahankan. Cinta membutuhkan kebersamaan dan kesetaraan dalam menetapkan tujuan dan jalan menuju tujuan tersebut.
Dalil/aksioma ke-2 : Cinta yang datangnya cepat, akan cepat pula hilangnya. Cinta yang tumbuhnya cepat, memudarnya akan cepat .. Hal ini menurut Ibnu Hazm Al-Andalusia adalah alamiah. Begitu juga karier yang cepat naiknya, akan cepat meluncurnya.
Aksioma ke-3 : Cinta pun dapat memudar, sebagaimana kesenangan atau kepuasan atau kebahagiaan. Karenanya, dalam menjalani dan mengelola dinamika kehidupan suami-istri, baik suami sebagai Imam keluarga maupun istri sebagai pendamping Imam, di mana masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajibannya sendiri-sendiri. Kualitas komunikasi dan ineraksi di antara suami-istri merupakan salah satu varibel penting yang mewarnai jalannya hubungan atau relationship tersebut. Apakah sebuah perkawinan akan berjalan mulus atau gagal .. Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang memiliki keutamaan dan kebajikan insani dalam menyikapi dan mengelola kehidupan suami=istri, ringkasnya, insan yang berahlakul kharimah .. Dan sebaik-baiknya manusia di jagat raya ini adalah Nabi Muhammad SAW. Allah pun memuji-Nya dalam firman-nya : “Dan sesungguhnya kamu berbudi pekerti yang agung,” QS Al-Qalam/68 : 4). Dan kepada istrinya Khadijah, Allah menyampaikan salam-Nya yang khusus sebagaimana disampaikan oleh Malaikat Jibril As kepada Nabi Saw.. Dan akhlak Nabi kata istrinya Aisyah ra adalah Al-Qur’an (hadis muttafaq-alaih).
Aksioma ke-4 : Dalam berselisih dengan pasangan, jangan pernah berpikir untuk berpisah dengannya (talak atau cerai). Sebab bagaimana pun istri/suami kita ini adalah pilihan sendiri, memburunya dengan sukacita tanpa mengenal lelah, halangan, rasa malu, atau cibiran ibunya yang menolak cinta suci kita kepada putrinya yang cantik yang terbawa mimpi terus .. Setiap perempuan yang ditemui di kantor, di pesawat, di bis, di lobi hotel, di bandara, di mal, seakan semuanya si dia sang pujaan hati belaka … **
Aksioma 5 : Manusia diciptakan Allah baru setengah jadi. Separuh Hidupnya diciptakan oleh Ide Regulatifnya. Terutama oleh Syahwatnya, Pertimbangan Akalnya. Contoh : Yang tadinya tidak ada secuil Pikiran utk Poligami, tiba-tiba setelah meraih harta yang melimpah dan Kuasa yang empuk, terbit ide atsu niat untuk mempersunting lagi seorang mojang Geulis alias Poligami. Cintanya merosot. Kesetiannya kepada Pasangannya mengendor. Kenangan hidup bersama di awal Perkawinannya Amblas atau meredup.
Demikian sekedar catatan atas buku di atas yang berjudul : Sehat Menyikapi Masalah Rumah Tangga, Perceraian Solusi Langit untuk Kemaslahatan Bersama.
Buku tersebut kini sudah diterbitkan dalam bentuk e-book dan dapat ditemui dalam berbagai bahasa, antara lain Inggris, Perancis, Jepang. Penulis adalah Pengurus DMI Kota Depok/Anggota Kominfo MUI Kota Depok/Jurnalis Senior. **