Halaqoh Dakwah MUI Depok: Rekomendasikan Program Buta Aksara Al-Qur’an Direalisasikan

oleh

Halaqoh Dakwah MUI Depok: Rekomendasikan Program Buta Aksara Al-Qur’an Direalisasikan

DEPOK-Komisi Dakwah dan Ukhuwah Islamiyyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok menggelar Halaqoh Dakwah. Mengangkat tema “Menyiapkan Generasi Qur’ani Menyongsong Indonesia Emas”. Penyelenggaraan Halaqoh tersebut dilatarbelakangi atas keprihatinan kondisi anak SD dan SMP di Depok banyak yang belum bisa baca Al-Qur’an. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Dakwah MUI Kota Depok KH. Fakhruddin Murodih.

“Kita prihatin  masih banyak khusunya generasi di tingkat SD, SMP  banyak yang tidak bisa baca Al-Qur’an.  Semangat Walikota Depok yang baru ingin fokus dalam mencerdaskan dari buta aksara Al-Qur’an. Komisi dakwah menyambut  dengan baik rencana tersebut,”ujarnya dihadapan para Guru PAI se-Depok seusai acara di gedung MUI Depok, Jl. Nusantara.
Kiyai Fakhruddin yang juga menjadi narasumber mengungkapkan dari pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi yang nantinya akan disampaikan ke Pemerintah Kota Depok. Pertama, Pemerintah Kota Depok agar segera merealisasikan program penyiapan generasi bebas buta aksara Al-Qur’an. Kedua, memanfaatkan Tenaga Bimbingan Rohani (Bimroh) secara struktural menjadi bagian dari para pengajar Al-Qur’an. Yakni  dengan menggunakan metode baca Al-Qur’an yang ditentukan MUI Depok.
“Selama ini Bimroh maaf-maaf kerjanya bias bikin laporan udah. Kita ingin menaikkan level kerjaannya lebih baik dan ditambah anggarannya,”katanya.
Ketiga, Kepada Dinas Pendidikan agar memperbanyak Guru Agama Islam (PAI)  di SD dan SMP. Pasalnya, jumlah guru PAI tidak sebanding dengan muridnya. Dia mencontohkan, ada satu sekolah dengan jumlah 400 murid namun guru agama hanya satu orang. “Melalui Dinas Pendidikan agar memperhatikan dengan merekrut guru PAI untuk memenuhi kebutuhan dalam mengajarkan Al-Qur’an. Tentu, dalam memberantas buta aksara Al-Qur’an Pemerintah tidak bisa sendiri, namun juga dengan bantuan dari seluruh elemen masyarakat agar program tercapai,”harapnya.
Perlunya Pengajaran Yang Tepat dan Benar Dalam Membaca Al-Qur’an
Ketua Bidang Komisi Dakwah MUI Kota Depok yang juga Ketua Penyelenggara KH. Bahrudin Toyib mengungkapkan kegiatan tersebut berjalan lancar. Pasalnya, peserta membludak dari perwakilan guru-guru SD Negeri dan Swasta, SMP Negeri dan Swasta se-Depok.
 “Alhamdulillah, antusias peserta dalam mengikuti acara sangat tinggi. Terlebih lagi, peserta melebihi kapasitas undangan Panitia. Ini adalah awal yang baik dalam upaya mewujudkan  program pemberantasan buta aksara Al-Qur’an di Depok,”terangnya.
Ketua Umum  MUI Kota Depok KH. Syihabuddin Ahmad mengingatkan bahwa Al-Quran sebagai pedoman hidup harus ditanamkan sejak dini pada anak. Menurutnya, dengan mempelajari Al-Qur’an tidak hanya sebagai ibadah namun juga pembentukan akhlak dan karakter. “Program gerakan pemberantasan buta aksara Al-Qur’an merupakan langkah yang baik. Kita berharap agar Pemerintah Kota Depok segera merealisasikan program ini dan MUI Depok siap mendukung,”terangnya.
PLT Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Depok Dr. Manguluang Mansur Mewakili Walikota Depok mengapresiasi acara tersebut. Pihaknya mengakui masih banyak anak-anak SD dan SMP yang belum bisa membaca Al-Qur’an. “Dengan adanya acara Halaqoh ini kita mengapresiasi peran MUI Kota Depok. Terutama dalam menjawab persoalan masih banyaknya anak yang belum bisa baca Al-Qur’an. Semoga ke depan dengan kerjasama MUI Depok, para guru Agama bisa memberantas buta aksara Al-Qur’an,”harapnya.
Dalam kesempatan tersebut menghadirkan dua narasumber yakni KH. Fakhruddin Murodih dan Hj. Siti Luluk Muflihah. Dalam pemaparan, Luluk mengungkapkan bahwa dalam membaca Al-Qur’an harus benar Makhorijul Huruf dan tajwidnya. Pasalnya, bila salah membaca maka artinya berbeda. Menurutnya, masa anak-anak sangat tepat dalam belajar membaca karena masa emas dan lidahnya masih mudah. Sebab, kalau sudah tua agak susah dalam belajar.
” Tentu, dengan menghadiri acara ini tidak cukup bagi guru namun perlu pelatihan lebih lanjut. Perlu diingat banyak metode dalam membaca Al-Qur’an tujuannya agar bisa membaca dengan baik. Ada metode Iqro, kibar, Ummi, Yambua dll,”katanya.
Dalam kesempatan tersebut acara berlangsung dinamis dengan banyaknya pertanyaan dari peserta. Peserta juga mengharapkan adanya peran dan kebijakan dari Pemerintah agar segera merealisasikan program pemberantasan buta aksara Al-Qur’an di Depok.
Nampak hadir jajaran Pengurus Harian MUI Kota Depok seperti: KH. Achmad Solechan, KH. Abdurrahman, Ust. Dr. Ahmad Fihri, Ust. Ali Wartadinata, dll.
Baca Juga:  Talkshow & Halal Bihalal DMI Kota Depok: Perkuat Peran dan Fungsi Masjid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.