
Era Digitalisasi Pendakwah Perlu Menguasai Literasi Dakwah Secara Nyata
Oleh: H. Andre Anjarkasih
Untuk dapat berdakwah secara efektif, seorang pendakwah memang perlu menguasai literasi dakwah secara riil atau nyata. Ini bukan sekadar teori, tetapi kemampuan yang terinternalisasi dan diaplikasikan dalam praktik sehari-hari.
Berikut ini adalah beberapa aspek literasi dakwah yang harus dikuasai oleh seorang pendakwah :
1. Literasi Keagamaan Mendalam
Seorang pendakwah harus memiliki pemahaman yang kuat dan mendalam terhadap sumber-sumber ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah. Ini tidak hanya sekadar hafal, tetapi juga memahami konteks (asbabun nuzul) dan tafsirnya secara komprehensif.
2. Literasi Ilmiah dan Pengetahuan Umum
Dakwah tidak hanya berbicara tentang agama. Pendakwah yang baik adalah mereka yang mampu mengaitkan ajaran Islam dengan isu-isu kontemporer. Mereka perlu memiliki pemahaman yang luas tentang sains, sejarah, ekonomi, dan isu-isu sosial. Dengan demikian, dakwahnya akan relevan dan dapat menjawab tantangan zaman.
3. Literasi Komunikasi dan Retorika
Kemampuan menyampaikan pesan adalah kunci. Pendakwah harus menguasai teknik komunikasi efektif, seperti pemilihan kata yang tepat, intonasi, dan bahasa tubuh. Mereka juga harus mampu menyesuaikan gaya komunikasi dengan audiens yang berbeda, baik itu anak muda, orang tua, atau masyarakat dengan latar belakang pendidikan beragam.
4. Literasi Media dan Teknologi
Di era digital, dakwah tidak lagi terbatas pada mimbar. Seorang pendakwah harus melek media sosial, video, dan platform digital lainnya. Mereka perlu tahu cara mengoptimalkan platform ini untuk menyebarkan pesan dakwah secara luas, menarik, dan positif.
5. Literasi Sosial dan Empati
Seorang pendakwah harus memahami kondisi sosial, budaya, dan psikologis masyarakat. Dengan empati yang tinggi, mereka dapat menyelami masalah dan kebutuhan audiens, sehingga dakwah yang disampaikan terasa personal dan solutif.
Secara ringkas, literasi dakwah adalah kombinasi dari ilmu, komunikasi, dan kebijaksanaan. Ini adalah kemampuan untuk menyatukan pengetahuan agama dengan pemahaman realitas sosial, lalu menyampaikannya dengan cara yang paling efektif dan menyentuh hati.
Penguatan literasi dakwah di era digital sebagai bagian dari refleksi dan pengingat agar dakwah bisa berjalan dengan baik. Pesan dan tujuan dari pendakwah bisa sampai dan diterima dengan baik.
Penulis adalah Ketua Komisi Infokom Digi MUI Kota Depok yang juga aktif di media sosial baik TikTok maupun YouTube dengan puluhan ribu pengikut. Selain itu, telah malang melintang di dunia jurnalistik.
Depok, 13 September 2025


